sungai dalam laut

Subhanallah…. Ada Sungai dalam Laut..!

‘Gajiku bukan Aku’

Sahabat Indonesia yang super,

yang sedang membangun nilai pribadinya yang akan menjadikannya nama yang dihargai tinggi.

Mudah-mudahan sapa saya di hari Selasa yang menjanjikan rezeki besar bagi yang upayanya bernilai besar bagi kebaikan orang lain, mendapat Anda sedang sibuk dalam keikhlasan kerja yang meringankan beban orang lain, dan menyelesaikan kesulitan mereka.

Saya mohon Anda berkenan menerima bagian kedua dari Super Note mengenai semangat dan pelajaran yang saya unduh dari Mario Teguh Golden Ways – GAJIKU BUKAN AKU.

Jika Anda menyukai Super Note ini, saya mohon Anda menuliskan pesan mengenai bagian mana yang Anda sukai, atau bagian mana yang Anda inginkan uraian dan bahasan yang lebih lengkap.

Saya sangat berterima kasih atas ribuan comments yang Anda tulis, dan yakinlah bahwa saya membaca setiap pesan Anda, dan mengamini setiap doa dan kesyukuran Anda kepada Tuhan.

Bayangkanlah ini,

………..

MENJADI PEMBANGUN KARIR YANG SADAR DAN TETAP PADA RENCANA
Sahabat Indonesia yang hatinya tulus dan tegas,

Seorang Salary Zombie tidak menjadi Zombie dengan sendirinya.

Sebetulnya, ada sebuah proses pen-zombie-an yang pada banyak organisasi telah melembaga dengan sangat kuat.

Meskipun tidak terang-terangan dilakukan untuk men-zombie-kan orang,
tidak sedikit pemimpin yang berlaku mengecilkan semangat bawahan dan semua yang lebih muda dari mereka; dan dengannya,
mengkerdilkan semangat mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang bernilai.

Para bawahan akan secara bertahap kehilangan ketertarikan untuk mencapai hasil yang baik,
karena para atasan menilai bawahan mereka dengan menggaris-bawahi kesalahan, dan bukan merayakan keberhasilan.

Belum lagi setiap hari, mereka menyaksikan ketidak-jujuran para atasan dan rekan-rekan mereka.

Mereka dinilai loyal kepada atasan bukan karena mereka mengupayakan pencapaian hasil, tetapi jika mereka menutupi ketidak-mampuan dan ketidak-jujuran para atasan.

Atasan mencurigai para reformer dan menamai mereka penggoyang kemapanan.

Rekan-rekan Anda yang lain, mungkin karena mereka telah men-zombie – mereka memberikan predikat negatif kepada Anda yang aktif mengusulkan ide perbaikan.

Ada juga di antara mereka yang mengalahkan Anda melalui kedekatan palsu dengan para atasan.

Dan yang lebih menyakitkan – adalah mereka, yang dipromosikan karena kerja keras Anda, kemudian menjadi atasan Anda yang semena-mena.

Perhatikanlah, bahwa semakin tua dan semakin besar organisasi di mana Anda berada, akan semakin terlembagakan proses pen-zombie-an seperti itu.

Dalam lingkungan seperti itu, hanya careerist yang bertahan dan tidak menjadi zombie.

Hanya pemberani yang bisa menjadi careerist.

Sahabat saya, pribadi Indonesia yang besar potensinya,
yang tidak mengijinkan impian-impian kecil sebagai pengisi kesadarannya,

Sebuah karir yang baik biasanya dimulai dari keberserahan yang tulus kepada tugas pemuliaan sesama,
kemudian tumbuh menjadi partisipasi yang kritis,
kemudian membesar menjadi perjuangan yang penuh tantangan,
dan kemudian mendewasa menjadi sebuah kewenangan yang mapan dan yang berdaya ubah besar.

Proses yang bisa menjadi catatan menonjol dalam sejarah keluarga seperti itu tidak mungkin dicapai oleh orang-orang yang mengutamakan keselamatan gaji yang itu-itu saja.

Karir yang baik selalu dicapai melalui perjalanan yang beresiko, karena bahkan pada tingkat-tingkat tertingginya – sebuah karir masih tetap beresiko.

Dan

Sebuah karir yang baik membutuhkan perawatan berkelanjutan, sehingga sebetulnya tidak ada karir yang jadi dan telah selesai.

Tetapi, bagi mereka yang malas, kerja keras dan perjuangan untuk memenangkan karir yang baik, yang kemudian keberlanjutan dalam perawatannya,
adalah alasan utama untuk tidak agresif membangun karir yang baik.

Sebagai gantinya,
mereka memilih merawat perasaan kecil dan tidak berarti, dalam menghubungkan satu tanggal gajian ke tanggal gajian berikutnya.

Bagaimana dengan keberanian?

Seperti halnya dengan kesungguhan, kita tidak mungkin menghindari keberanian.

Perhatikanlah dan sebar-luaskanlah dalam kepemimpinan dan pergaulan Anda, bahwa:

Dia yang tidak berani mengupayakan kecemerlangan, harus berani hidup dalam keredupan.

Sahabat saya yang hatinya ranum bagi pencapaian kebesaran hidupnya,

Anda seorang pribadi Indonesia yang bersungguh-sungguh bekerja untuk menjadikan dirinya bernilai.,

Anda dilahirkan sebagai careerist.

Maka bersungguh-sungguhlah dalam keberanian Anda.

………..

Sahabat saya yang hatinya baik,

Untuk yang berikut ini, saya mohon Anda membacanya seperti jika Anda menasehatkannya kepada adik yang lebih muda;

Apakah engkau sedang menunggu gajimu berlaku baik kepadamu?

Janganlah memperlakukan gajimu seperti makhluk hidup yang menyiksa mu.

Gajimu adalah pilihanmu.

Jika engkau mengeluhkan gajimu, sebetulnya engkau sedang mengeluhkan kebijakanmu sendiri.

Adikku yang harus segera mencerdaskan dirinya dalam memilihkan pintu rezeki bagi kesejahteraan diri dan keluarganya,

Apakah pernah kusampaikan kepadamu sebelum ini, bahwa

Gajimu adalah sebagian yang sangat kecil dari keseluruhan rezekimu.

Tetapi, engkau hanya menghadapkan wajah dan hatimu kepada gajimu, dan berlaku seperti gajimu hanya satu-satunya cara bagi Tuhan untuk menyejahterakanmu.

Engkau telah menetapkan dirimu sebagai penghamba di jalan yang kecil gajinya, karena engkau merasa tak sesuai bagi tempat-tempat yang membayar tinggi.

Tetapi, kemudian engkau mengeluh, merintih, dan meratap di jalan yang kecil gajinya itu, sambil menggunakan air matamu untuk menutupi pandanganmu dari jalan-jalan rezeki Tuhan yang telah menyejahterakan banyak saudaramu yang lebih ikhlas.

Mengapakah engkau memilih tempat yang membayar kecil, padahal engkau tahu bahwa impian-impian hatimu terlalu besar untuk dibiayai oleh bayaran-bayaran kecil?

Mengapakah engkau membiarkan diri yang pantas bagi semua bayaran besar itu, merambat di tempat yang memperlakukan semua orang seperti tidak bermutu?

Sekarang, dekatkanlah telinga hatimu kepadaku,

Adikku, gajimu itu bukan penunjuk nilaimu bagi kehidupan ini, dan bukan tanda penghormatan dunia kepadamu.

Engkau mengeluhkan gajimu, mungkin karena engkau belum sepenuhnya lulus dari sekolah dasar kesyukuran.

Mungkin juga engkau belum sepenuhnya menggunakan apa pun gajimu, sebagai modal terbaik untuk membiayai tindakan-tindakan kecil yang berbakat besar. Untuk itu, engkau harus lulus sekolah menengah keikhlasan.

Atau, mungkin engkau sudah dibayar dengan baik, tetapi engkau mendahulukan kesenangan membeli yang tidak berguna bagimu. Dan untuk itu, engkau tidak harus lulus dari apa pun, kecuali berpikir sedikit lebih cerdas.

Gajimu bukanlah dirimu.

Untuk sementara ini, gajimu hanyalah tanda bahwa engkau harus menjadi pribadi yang lebih jernih pikirannya, yang menepatkan pilihan-pilihannya, dan bersikap lebih logis dan tegas untuk mendahulukan yang penting bagi kesejahteraan dan kebahagiaanmu.

Sekarang, berhentilah mengeluh.

Alihkanlah tenaga keluhanmu, dan gunakanlah ia untuk menguatkan pilihan-pilihan barumu.

Engkau berhak untuk dihargai lebih tinggi.

Hanya sekarang,

Apakah engkau berlaku yang memantaskanmu bagi penghargaan tinggi?

………..

Sahabat saya yang hatinya baik sekali,

Begitu dulu ya?

Mudah-mudahan hari ini menjadi awal dari terbukanya semua pintu rezeki yang lebih besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan Anda dan keluarga tercinta.

Pastikanlah bahwa Anda berlaku lebih berkasih-sayang kepada keluarga dan kerabat Anda.
Sadarilah, bahwa perasaan baik mereka itu, penting bagi perlakuan baik kehidupan kepada Anda.

Terima kasih atas kebersamaan yang baik ini.

Loving you all as always,
Baca lebih lanjut

Hal-Hal Kecil

Setiap orang mencoba mencapai suatu hal yang besar, tanpa menyadari, bahwa hidup itu adalah kumpulan dari hal-hal kecil.

Everyone is trying to accomplish something big, not realizing that life is made up of little things.

“Tetapkan Tujuan Hidup”

“Without goals, and plans to reach them, you are
like a ship that sail with no destination”
(Fritzhugh Dodson)

Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya
tujuan dalam hidupnya.

Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu
arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup
adalah apa yang kemudian dilakukannya.

Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih
nasib tak berpihak padanya.

Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan
hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan
dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu
adanya perubahan tersebut… hingga akhirnya tujuan
hidupnya tidak tercapai!

Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah
tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah
setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin
dicapai.

Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan
strategi apa yang harus diambil.

4 Cara Yang Bisa anda Pakai Untuk Menetapkan
Tujuan Hidup:

1. Apa sebenarnya keinginan anda?

Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya
keinginan anda untuk beberapa tahun ke depan?

Tidak ada salahnya anda bermimpi. anda
tidak perlu malu mengakuinya, lagipula, tokh tidak
ada biaya yang harus anda keluarkan untuk
sekedar bermimpi. 😉

2. Kumpulkan informasi.

Dengan mengumpulkan informasi, anda
bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan
yang anda inginkan, belajarlah dari mereka.
Lakukan apa yang mereka kerjakan!

3. Jangan diam.

Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan
membawa anda pada impian hidup yang diinginkan!

4. Tingkatkan kemampuan

Jika ada cara yang anda lakukan terbukti efektif
dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai,
maka alangkah baiknya jika anda berusaha untuk
meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan
kinerja agar tujuan hidup anda lebih cepat tercapai.

Jika keempat hal di atas anda lakukan secara terus
menerus tanpa lelah dan bosan, Insya-Allah anda
akan mendapatkan tujuan hidup yang diinginkan.

anda ibaratnya adalah seorang ‘pemahat’ atas
gambaran kehidupan anda sendiri. Dan seorang
pemahat yang baik akan selalu memiliki ‘planning’
terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.

Dalam hal ini, anda pun hanya bisa sebesar dan
sebahagia sebagaimana tujuan yang telah anda

tentukan. Oleh sebab itu, pahatlah diri anda
sebaik-baiknya!

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!


“Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah.”

— Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan “EQ”),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa….

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu “The Art of The Deal
dan Surviving at the Top”
. Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus…

Erwin ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
“intangible asset” yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul “The Art of The Comeback”.

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? 🙂

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
segala hal.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. “being accountable is being
dependable”

3. Berani keluar dari zona nyaman.

Mencoba keluar dari zona nyaman akan
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
untuk menghadapinya.

Melakukan hal ini akan membangun rasa
percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

Mau mengakui kesalahan dalam hidup
justru dapat meningkatkan harga diri
kita.

Kesendirian tidak selalu mematikan

Banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

‘Sendiri oh sendiri’… Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah anda termasuk yang demikian? 🙂

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna…

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin anda pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? 🙂 dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu anda ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
yang sangat anda sukai, misalnya dengan membaca,
menulis, olahraga, menyanyi? 🙂 Apapun kesukaan
anda. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
impian anda dan belum sempat dilakukan. anda bisa
membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

Percaya, cara ini akan menyadarkan anda akan
sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
menyenangkan? 😉

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
keinginan yang ingin anda wujudkan selagi masih
hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
‘keinginan gila’ saat anda masih kecil? Atau mimpi-
mimpi lain yang belum terlaksanakan?

Saat itu anda akan sadar, ternyata banyak sekali
hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir…. Sebenarnya ini merupakan hal
*utama* dan yang pertama yang harus anda lakukan…
Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri anda
Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
keberadaan anda di dunia.

Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
kokoh kemampuan anda mengarungi kehidupan,
dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan andaterjebak dalam kesendirian
dengan suasana ‘hati yang negatif’, membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat anda putus asa.

Kalau anda mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa anda
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika anda mau terbuka, dalam kesendirian anda bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian anda bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang anda miliki.

Dalam kesendirian pula anda bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali anda temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada anda.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini anda sedang
dilanda ‘kesepian’ alias merasa ‘sunyi sepi sendiri’,
anda harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan anda dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. 🙂

Perkakas ‹ Erwinwiryaatmaja’s Blog — WordPress

Perkakas ‹ Erwinwiryaatmaja’s Blog — WordPress.

http://kimiafarma.co.id